Kedaulatan Maritim dan Pengawasan Lalu Lintas Maritim di Indonesia
Main Article Content
Abstract
As the largest archipelagic country in the world and located right in between of two oceans, Indonesia benefited from its geographical location especially since the Malacca Strait become the major marine traffic in the world. Not only that, Indonesia also established three major waterways called Archipelagic Sea Lanes (ASL) where every international ship obliged to passing by Indonesian territorial waters without disturbance with the straits such as Sunda Strait and Lombok Strait as the major strait. In economic development, these policies impacted the growth of several major cities in Indonesia such as Medan in the Sumatera Island, Jakarta and Surabaya in Java Island and Makassar in Sulawesi Island. The archipelagic countries as defined in the UNCLOS as the waters around, between and connecting the islands belong to the Indonesian irrespective the size or dimension, therefore a constant vigilant must be conduct by Indonesian Government. In this research, we utilize AIS data from third party then analyze from the numbers of ships travelling in the waterway and the needs to maintain a state-of-the-art monitoring of every ship in the territorial waters.
ABSTRAK
Sebagai negara kepulauan yang terbesar didunia dan terletak diantara dua samudera, Indonesia diuntungkan dari letak geografisnya terlebih sejak Selat Malaka menjadi jalur pelayaran utama dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga membuka tiga jalur utama pelayaran yang disebut dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dimana setiap kapal internasional dapat melewati alur pelayaran tersebut dengan damai dan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia contohnya adalah Selat Sunda dan Selat Lombok. Dari perkembangan ekonomi, kebijakan tersebut berdampak pada pembangunan kota-kota besar seperti Medan di Pulau Sumatera, Jakarta dan Surabaya di Pulau Jawa dan Makassar di Pulau Sulawesi. Definisi negara kepulauan sesuai UNCLOS adalah segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan antara pulau-pulau merupakan bagian dari wilayah Indonesia apapun ukuran dan dimensinya, oleh sebab itu pengawasan yang berkesinambungan harus terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Penelitian ini menggunakan data AIS (Automatic Identification System) untuk melihat lalu lintas pelayaran di Indonesia serta mengambil langkah-langkah strategis untuk mengawasi pergerakan dari kapal-kapal yang berada di wilayah perairan teritorial tersebut.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Agung, D., Si, M., & Kusuma, H. A. (2017, January 1). Menata Pangkalan Angkatan Laut Guna Memperkuat Kedaulatan Maritim Indonesia. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/343904851_MENATA_PANGKALAN_ANGKATAN_LAUT_GUNA_MEMPERKUAT_KEDAULATAN_MARITIM_INDONESIA
Badan Keamanan Laut, 2023, dikutip dari wawancara oleh ANTARA, 29 Desember 2023, https://www.antaranews.com/berita/3892038/hut-ke-18-bakamla-keterbatasan-masih-jadi-tantangan
J.A. Draper, The Indonesian archipelagic state doctrine and law of the sea: “territorial grab” or justifiable Necessity? Int. Lawyer 11 (1977) 143–162.
Japan International Cooperation Agency (JICA), 2002, The Study for the Maritime Traffic Safety System Development Plan in the Republic of Indonesia. https://openjicareport.jica.go.jp/pdf/11689403.PDF
Kementerian Perhubungan, 2024 (diakses 20 Mei 2024) https://www.dephub.go.id/post/read/kementerian-perhubungan-telah-selesaikan-25-proyek-strategis-nasional-sektor-transportasi
Kementerian Perhubungan, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, 2020-2024 (diakses 20 Mei 2024) https://hubla.dephub.go.id/storage/portal/documents/post/12938/rencana_strategis_direktorat_jenderal_perhubungan_laut.pdf
Kementerian Perhubungan, Distrik Navigasi Benoa, 2024 (diakses 20 Mei 2024) https://app.disnavbenoa.id/filter
Kementerian Perindustrian, 2024 (diakses 20 Mei 2024) https://www.beritasatu.com/ekonomi/2806011/ditjen-ilmate-54-smelter-beroperasi-per-maret-2024-serap-112732-tenaga-kerja
Kementerian Koordinator Kemaritiman & Investasi, 2020 (diakses 20 Mei 2024) https://maritim.go.id/konten/unggahan/2020/10/Renstra-D1.pdf
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (2022). Buku Statistik Investigasi Kecelakaan Transportasi 2022. https://knkt.go.id/news/read/buku-statistik-investigasi-kecelakaan-transportasi-tahun-2022. Accessed24 October 2023.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (2023). Laporan Stat Investigasi Kecelakaan Transportasi Tahun, 2023 Semester 1. https://knkt.go.id/news/read/laporan-statistik-investigasi-kecelakaan-transportasi-2023-semester-i. Accessed on 24 October 2023.
Li, M., Mou, J., Liu, R., Chen, P., Dong, Z., & He, Y. (2019, May 28). Relational Model of Accidents and Vessel Traffic Using AIS Data and GIS: A Case Study of the Western Port of Shenzhen City. Journal of Marine Science and Engineering. https://doi.org/10.3390/jmse7060163
N. Sambhi, Jokowi’s ‘global maritime Axis’: smooth sailing or rocky seas Ahead? Secur. Challenges. 11 (2015) 39–55 https://e-resources.perpusnas.go.id:2057/
Rochwulaningsih, Y., Sulistiyono, S. T., Masruroh, N. N., & Maulany, N. N. (2019, October 1). Marine policy basis of Indonesia as a maritime state: The importance of integrated economy. Marine Policy. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2019.103602
Slamet, S. A., Djaenuri, A., Effendy, K., & Lukman, S. (2020). Efektivitas badan keamanan laut dalam melaksanakan fungsi penegakkan hukum di perairan laut Indonesia. Papatung: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik, 2(3), 178–189. https://doi.org/10.54783/japp.v2i3.29
United Nation Development Programme, UNDP, 2024 (diakses 20 Mei 2024) https://www.undp.org/indonesia/projects/path-peaceful-and-prosperous-indonesia-2045
United Nation Trade & Development, 2024 (diakses 20 Mei 2024) https://unctadstat.unctad.org/CountryProfile/MaritimeProfile/en-GB/360/index.html
World Bank, 2023 (diakses 20 Mei 2024) https://www.worldbank.org/en/news/press-release/2023/12/13/indonesia-economic-growth-to-ease-slightly-in-2024-as-commodity-prices-soften